Desa Sulangai merupakan
salah satu dari 7 Desa yang ada di kecamatan Petang, kabupaten Badung. Pada
jaman dahulu sekitar abad ke XIV, alkisah perjalanan I Gusti Ngurah Rai yang
berasal dari Puri Carangsari mengadakan ekpansi ke wilayah pegunungan untuk
membuka daerah-daerah yang akan dijadikan daerah pertanian guna menunjang
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Pada suatu tempat I Gusti Ngurah Rai
dan rombongannya beristirahat (mesandekan) kemudian tempat tersebut dikenal
oleh masyarakat dengan nama Sandakan. Sandakan saat ini merupakan nama salah
satu Banjar Dinas yang ada di Desa Sulangai. Desa Sulangai dulunya
menjadi satu dengan Desa Petang. Kemudian pada tahun 1997 diadakan pemekaran
dimana Desa Petang dimekarkan menjadi 3 (tiga) banjar dinas yaitu:
1. Desa Sulangai dengan
mewilayahi 6 (enam) Banjar Dinas
2. Desa
Petang dengan mewilayahi 6 Banjar Dinas
3. Desa
Pangsan dengan mewilayahi 4 Banjar Dinas
Desa Sulangai merupakan
daerah dataran tinggi berada 650 M dari permukaan air laut, 7 Km dari ibu kota
Kecamatan Petang + 25 Km dari ibu kota Kabupaten Badung, dan 30 Km ibu kota
propinsi Bali dengan curah hujan 2.000 s/d 7.000 mm per tahun. Keadaan
alam Desa Sulangai merupakan desa yang cukup
lembab dengan temperatur rata-rata 27- 30 derajat celcius.
Desa Sulangai mempunyai banyak potensi yang tersebar
di masing-masing Banjar adat yaitu pertanian,UKM, obyek wisata, dan lainya.
Pertanian yang berada di Desa Sulangai mempunyai produk-produk yang sangat
bagus untuk bisa menyaingi pasar global. Adapun produk yang dihasilkan dari
petani Desa Sulangai seperti buah naga, bunga gemitir,sayur, dan kunyit merah.
Sedangkan di UKM yaitu jamu kunyit
merah,ukir kayu, teh gemitir. Dan obyek wisatanya yaitu air terjun,dan taman giri
lestari yang tempatnya di Pura Puncak Tedung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar