Selasa, 01 November 2016

Sejarah Desa Sulangai

Desa Sulangai merupakan salah satu dari 7 Desa yang ada di kecamatan Petang, kabupaten Badung. Pada jaman dahulu sekitar abad ke XIV, alkisah perjalanan I Gusti Ngurah Rai yang berasal dari Puri Carangsari mengadakan ekpansi ke wilayah pegunungan untuk membuka daerah-daerah yang akan dijadikan daerah pertanian guna menunjang kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Pada suatu tempat I Gusti Ngurah Rai dan rombongannya beristirahat (mesandekan) kemudian tempat tersebut dikenal oleh masyarakat dengan nama Sandakan. Sandakan saat ini merupakan nama salah satu Banjar Dinas yang ada di Desa SulangaiDesa Sulangai dulunya menjadi satu dengan Desa Petang. Kemudian pada tahun 1997 diadakan pemekaran dimana Desa Petang dimekarkan menjadi 3 (tiga) banjar dinas yaitu:
1.      Desa Sulangai dengan mewilayahi 6 (enam) Banjar Dinas
2.      Desa Petang dengan mewilayahi 6 Banjar Dinas
3.      Desa Pangsan dengan mewilayahi 4 Banjar Dinas
Desa Sulangai merupakan daerah dataran tinggi berada 650 M dari permukaan air laut, 7 Km dari ibu kota Kecamatan Petang + 25 Km dari ibu kota Kabupaten Badung, dan 30 Km ibu kota propinsi Bali dengan curah hujan 2.000 s/d 7.000 mm per tahun. Keadaan alam Desa Sulangai merupakan desa yang cukup lembab dengan temperatur rata-rata 27- 30 derajat celcius.

Desa Sulangai mempunyai banyak potensi yang tersebar di masing-masing Banjar adat yaitu pertanian,UKM, obyek wisata, dan lainya. Pertanian yang berada di Desa Sulangai mempunyai produk-produk yang sangat bagus untuk bisa menyaingi pasar global. Adapun produk yang dihasilkan dari petani Desa Sulangai seperti buah naga, bunga gemitir,sayur, dan kunyit merah. Sedangkan di UKM yaitu  jamu kunyit merah,ukir kayu, teh gemitir. Dan obyek wisatanya yaitu air terjun,dan taman giri lestari yang tempatnya di Pura Puncak Tedung. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

i
a
g
n
a
l
u
S
a
s
e
D
a
t
a
s
i
W